top of page

Full Agenda

11:40 - 12:55 WIB

Middle Power Room

Session C1

Preserving Strategic Autonomy in Indonesia’s Foreign Policy: It’s Not That Simple, It’s Not That Easy

Session Partner: President University (PU)

Indonesia’s independent and active foreign policy is built on the foundation of strategic autonomy. However, maintaining this autonomy demands more than just a commitment to independence; it requires careful, calculated and deliberate action.

Strategic autonomy means shaping decisions and policies free from outside powers. It involves clear indicators that reflect its presence or signal its decline. It should go beyond the concept of non-alignment, embracing a broader and more dynamic approach.

Preserving autonomy requires constant vigilance to avoid compromises that can arise from shifting global dynamics and geopolitical rift. Safeguarding this principle is both a priority and a challenge for Indonesia’s foreign policy.

The session "Preserving Strategic Autonomy in Indonesia's Foreign Policy: It's Not That Simple, It's Not That Easy" will examine whether Prabowo’s administration can project its strategic vision into a tangible policy framework to safeguard Indonesia's independence in an increasingly complex geopolitical landscape.

Politik luar negeri Indonesia yang berprinsip bebas dan aktif dibangun di atas basis otonomi strategis. Namun, mempertahankan otonomi tersebut membutuhkan lebih dari sekadar komitmen terhadap kemandirian; perlu adanya inisiatif yang penuh kehati-hatian, terencana, dan penuh perhitungan.

Otonomi strategis memiliki makna membentuk keputusan dan kebijakan yang bebas dari kekuatan eksternal. Hal ini melibatkan indikator jelas yang mampu merefleksikan keberadaan otonomi strategis ataupun menandakan keruntuhannya. Otonomi strategis harus bertindak melampaui konsep non-blok, merangkul pendekatan yang lebih luas dan dinamis.

Menjaga otonomi strategis membutuhkan kewaspadaan yang terus menerus untuk mencegah masuknya ancaman yang muncul akibat pergeseran dinamika global dan keretakan geopolitik. Menjaga prinsip ini merupakan prioritas juga tantangan bagi kebijakan luar negeri Indonesia.

Sesi "Preserving Strategic Autonomy in Indonesia's Foreign Policy: It's Not That Simple, It's Not That Easy" akan membahas bagaimana pemerintahan Prabowo dapat memproyeksikan visi strategis ini menjadi langkah kebijakan yang konkret untuk menjaga kemandirian Indonesia di tengah lanskap geopolitik yang semakin kompleks.

Speakers

Moderator

bottom of page